Kecanduan media sosial berakibat pada mental
Seriring perkembangan
teknologi yang sangat pesat, Berbagai macam teknologi canggih bermunculan. Dari
waktu ke waktu, teknologi berkembang mengikuti kemajuan zaman. Sebagai contoh
pada zaman dulu orang-orang berkomunikasi dengan menggunakan bedug atau
kentongan untuk berkomunikasi, kemudian berkembang dan terus berkembang hingga
saat ini masyarakat mulai menciptakan alat komunikasi yang canggih seperti handphone sebagai alat komunikasi jarak
jauh.
Seiring dengan
berkembangnya zaman internet juga mulai masuk ke dalam smartphone, dan
menghadirkan sebuah sosial media yang pada umumnya adalah tempat untuk
berkomunikasi dengan orang dengan jarak jauh dan tanpa batas waktu.
Namun seiring
berkembangnya zaman sosial media sangat berpengaruh besar pada hidup, dibalik
kecanggihanya dan kepraktisanya, ternyata banyak sekali penyakit berbahaya yang
tidak kita ketahui, bukan hanya sekedar penyakit secara medis tetapi penyakit
mental yang mampu menyerang para penggunanya sendiri. Menurut Alexander
Schneider : ilmu Kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan
seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara
kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta
ketidak kemampuan menyesuaikan diri. Meskipun banyak penggunanya yang tidak
sadar terhadap penyakit mental tersebut.
Rusaknya
pola pergaulan social
Jika seseorang
sudah kecanduan bermain di depan komputer, meraka pasti akan melupakan segala
sesuatu yang ada disekitarnya dan berfokus hanya kepada komputernya. Hal ini
terjadi karena meraka sudah merasa ketagihan (addiction), jika ini terjadi meraka akan menghabiskan banyak waktu
di depan computer meraka.
Membuat
rasa depresi terhadap penggunanya
Pengguna aktif
media sosial rentan menderita depresi, depresi tersebut muncul karena meraka merasa
iri dan tidak bahagia setelah membuka atau berselancar di media sosial. Selain itu
banyak lagi dampak yang membuat meraka depresi, mereka juga iri setelah melihat
postingan teman atau kerabat dekatnya sangat serasi atau romantis dengan pasangan
atau pacar mereka. Meraka juga pasti merasa kesepian karena melihat orang lain
bahagia sedangkan hidup mereka terlihat sangat biasa.
Rasa kurang
percaya diri
Ketika seseorang
terlalu banyak berinteraksi di sosial media, akan terjadi penurunan para rasa
percaya diri seseorang, dan bisa jadi sebaliknya. Tidak banyak orang yang
menjadi narsis atau percaya diri berlebihan ketika mereka sering berselancar di
sosial media.
Narsisme/Narsis
Banyak orang
mengira bahwa narsis hanya sebuah sebutan bagi orang-orang yang terlalu cinta
diri sendiri secara berlebihan, namun ternyata narsis itu sebuah gangguan
mental. Narsis merupakan rasa cinta terhada[ diri sendiri yang berlebihan,
bangga terhadap diri sendiri, sifat ini sudah ada dalam diri manusia sejak
lahir, sebenarnya sangat wajar jika seseorang narsis, apalagi narsis dalam hal
prestasi, namun jika dalam dosis yang berlebihan narsis bisa disebut sebagai
kelainan mental, karena merasa sangat hebat dan bisa sampai meremehkan orang
lain.
Kehilangan
kendali diri
Media sosial
pada umumnya adalah sarana untuk mengekpresikan diri dan itu merupakan hal yang
wajar dan tidak salah, namun yang menjadi masalah adalah ketika seseorang
mengekpresikan diri mereka di media sosial hingga lupa aturan, meraka berfikir atau
beranggapan bahwa di media sosial orang-orang bebas mengekpresikan apa saja
tanpa batas dan tanpa aturan, padahal ternyata tidak sama sekali, di era
sekarang di Indonesia sudah mulai adanya undang-undang atau aturan di media
sosial yang akan membuat batas bagi setiap orang. Banyak sekali kasus yang
terjadi di Indonesia lantaran hilang kendali diri. Sebagai contoh seperti kasus
penghinaan yang dilakukan oleh Muhammad Arsyad di facebook, dia menghina orang
nomor satu di Indonesia Bapak Presiden Jokowi, dan dia pun ditangkap oleh pihak
berwenang.
Malas
belajar
Penyakit yang
memang menjangkit banyak anak muda, karena terlalu lama berselancar di media
sosial mereka menjadi malas belajar, biasanya ketika mereka membaca buku mereka
akan merasa sangat tidak nyaman. Memang tidak salah kita berselancar di
internet ataupun media sosial tetapi kita juga harus tahu waktu.
Berbohong
(mythomania)
Ganguan mental
yang kerap membuat meraka berbohong baik sadar ataupun tidak. Mungkin orang
seperti ini sudah biasa kita temui di sosial media, seperti orang yang
memosting poto ke tempat makan mewah dengan bertuliskan status “Makan Bang”
atau “OTW” padahal mereka sendiri sedang anteng dirumah.
Gelisah
atau merasa sedih
Banyak orang
di media sosial mengumbarkan rasa kesedihan dan ke gelisahanya hanya untuk
menarik rasa simpati orang terhadapnya atau sering kita sebut caper. Di sosial
media sendiri penderita ini banyak kita temui, bentuknya pun beragam mulai dari
hal yang sepele yang dia jadikan status yang galau atau apapun agar mendapat
perhatian banyak orang.
Pola hidup yang
tidak sehat
Mereka yang
sering menghabiskan waktu di depan komputer ataupun smartphone dan berselancar
di media sosial sampai-sampai meraka lupa atau melewatkan jam makan mereka
karena ke asyikan bermain media sosial, mereka dapat menghabiskan waktu
berjam-jam di media sosial. Dampak ini tentu berpengaruh buruk bagi kesehatan
kita.
Schizoaffective
dan Schizotypal Disorder
Penyakit mental
ini bisa disebut sebagai tingkat gangguan yang paling serius, karena Schizoaffective
dan Schizotypal Disorder merupakan penyakit mental yang membuat seseorang atau
penderitanya mengalami halusinasi, depresi, pikiran yang membingungkan hingga
gangguan ingatan. Bisa jadi penyakit ini mendorong penderitanya untuk melalukan
bunuh diri dan bahkan membunuh orang lain.
Addiction
atau ketagihan
Secara umum
addiction berarti ketagihan. Ketika seorang
sering berselancar di media sosial atau melakukan banyak aktifitas, seseorang
akan merasa ketagihan dan bahkan akan melakukanya secara terus menerus dan bisa
sampai tanpa henti. Tentu bisa membuat pola hidup anda yang semula normal
menjadi rusak atau berantakan.
Daftar Pustaka :
https://jalantikus.com/tips/penyakit-mental-media-sosial/
https://okkyyudistira.wordpress.com/2011/02/20/pengaruh-internet-terhadap-kesehatan-fisik-dan-mental-remaja/
http://www.bantuaninfotekno.net/2015/09/dampak-sosial-media-dan-mengatasinya.html